Laporan Praktikum Kimia Organik 1 " Reaksi- reaksi Aldehid dan Keton"


VII.            Data Pengamatan

8.1 Uji tollens
No.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1.
Formaldehid + tollens 1 ml di goncang dan dibiarkan 10 menit
Terbentuk cermin kaca (tanpa pemansan)
2.
benzadehid + tollens 1 ml di goncang dan dibiarkan 10 menit
dipanaskan selam 5 menit
Tidak terbentuk apa-apa.

Terbentuk cermin kaca
3.
Aseton + tollens 1 ml di goncang dan dibiarkan 10 menit
dipanaskan selam 5 menit
Tidak terbentuk cermin kaca.

Tidak terbentuk cermin kaca
4.
Sikloheksanon + tollens 1 ml di goncang dan dibiarkan 10 menit
dipanaskan selam 5 menit
Tidak terbentuk cermin kaca.

Tidak terbentuk cermin kaca

8.2 fahling dan Benedict
No.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1.
Formaldehid + 4 tetes benedict dipanaskan
Warna biru lebih pekat
Dibagian bawah trerdapat endapan merah bata
2.
Benzaldehid  + 4 tetes benedict dipanaskan
Terbentuk tiga lapisan
Atas : biru pekat
Tengah : bening
Bawah : biru muda
3.
Asetin  + 4 tetes benedict dipanaskan
Tidak terbentuk lapisan, Warna menjadi biru pekat
4.
Sikloheksanon + 4 tetes benedict

dipanaskan dipanaskan 15 menit
Tidak terbentuk endapan, pada bagian atas terbentuk minyak, bagian bawah biru muda
Warna biru menjdai kehijauan.

8.3 pengujian dengan fenil hidrazin
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
Fenilhidrazin sebanyak 5 ml dimasukkan ke tabung reaksi
Fenilhidrazin berwarna kuning
2.
Fenilhidrazin + benzaldehid digoyangkan sambil ditutup selama 1-2 menit. Campuran tersebut ditambah air es +etanol+methanol
Lalu dikeringkan.ditentukan titik lelehnya.
Terbentuk kristal kuning terang, berbau menyengat dan panas.Titik lelehnya 70 C
3.
Fenilhidrazin + sikloheksanon digoyangkan sambil ditutup selama 1-2 menit.Campuran tersebut ditambah air es + etanol + methanol.lalu dikeringkan tentukan titik lelehnya.
Terbentuk kristal kuning, berbau
menyengat dan panas.
Titik lelehnya 80 C

8.4 oksim
No.
Perlakuan
Hasil pengamatan
1.
1 gr hidroksilamin + 4 ml air
Larutan bening
2.
ditambah 1,5 gram CuSO4 . 5H2O  Dipanaskan 35oC
Larutan berwarna hijau tua
3.
+ sikloheksana Ditutup dan digoncang 30 detik
Hijau lumut keruh
4.
didinginkan
Terdapat endapan warna putih (menandakan terdapat siklo oksim)
5.
Disaring dan dicuci dengan air Es
Endapan menjadi bersih (tidak berwarnahijau lagi)

3.5 uji haloform
No
Perlakuan
Penganatan
1
 5 tetes aseton + 3 ml NaOH 5 %
Warna larutan bening

+ 10 ml iodium iodida
Warna larutan menjadi coklat betadin

Digoncang
Warna tetap coklat pekat, ada butiran butiran diatas dan dibawah mengendap
2
3 ml propanol + 3 tetes larutan iodium
Setiap tetesan warna kuning nya semakin pekat
3
0,5 gram tembakau digerus + 10 ml aquades + 3 tetes iodium iodida
Tidak terjadi reaksi
4
+ sikloheksanon (keton)
Terebentuk 2 lapisan, lapisan atas berwarna ungu magenta, lapisan bawah merah

3.6 kondensasi aldol
No
Perlakuan
Penganatan
1
 0.5 ml Asetal dehid + 4 ml larutan NaOH 5 % , digoncang goncangkan .Didihkan selama 3 menit.
Warna jernih , berbau menyengat
2
10 ml Etanol + 1ml Aseton+ 2 ml Benzaldehid, dimasukkan dalam labu 50 ml.

Terjadi perubahan warna menjadi oranye kemerahan, berbau menyengat.

3
10 ml Etanol +1ml Aeton + 2 ml Benzaldehid, dimasukkuan dalam labu 50 ml.

Warna campuran kuning keruh, berbau menyengat.

4
  Campuran tersebut direfluks selama 5 menit.
Warna menjadi coklat keruh, ada endapan

VIII.            Pembahasan
            Pelarut yang paling banyak atau paling sering kita temui yang digunakan untuk melarutkan senyawa- senyawa organik adalah aseton, hal ini dikarenakan bahwa aseton larut dengan baik dalam air atapun dalam senyawa organik, oleh karenanya aseton umumnya disebut sebagai pelarut polar atau pelarut aprotik dalam praktikum ini kami akan membahas beberapa reaksi yang berkaitan dengan aldehid dan keton ( http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/).
8.1 Uji Cermin, Tollens
Pada percobaan ini kami siapkan 4 tabung reaksi yang berisi pereaksi tollens, kemudian kami menguji terbentuk tidaknya cermin kaca pada 4 zat yaitu benzaldehid, aseton, sikloheksanon dan formalin, pada tabung reaksi pertama kami memasukkan 1 ml tollens ditambah 2 tetes formalin, tanpa dikocok zat tersebut sudah membentuk cermin kaca perak, kemudian untuk tiga tabung reaksi lainnya kami memasukkan aseton, sikloheksanon dan formaldehid pada tabung reaksi berlainan sebanyak 2 tetes dan tollensnya 1ml, dan ternyata pada ketiga tabung reaksi ini tidak terbentuk cermin kaca, langkah selanjutnya yang kami lakukan yaitu ketiga tabung reaksi tersebut kami lakukan pemanasan dalam penangas air, pada saat pemanasan barulah terbentuk cermin kaca namun hanya pada formaldehid, karena dua lainnya tidak bereaksi dengan tollens.

8.2 Uji Benedict
Pada percobaan ini larutan benedict sebanyak 5 ml kami masukkan kedalam 4 tabung reaksi yang berbeda, kemudian kami memasukkan 4 zat yang berbeda pada 4 tabung reaksi tadi, 4 zat itu adalah formaldehid, n-heptaldehid, aseton dan sikloheksanon. 4 zat tersebut dimasukkan 5 tetes pada setiap tabung reaksi yang sudah dilabeli sesuai dengan nama zatnya, kemudian kami masukkan kedalam air mendidih didalam gelas piala selama 15 menit setiap tabung. Pada tabung pertama yaitu campuran antara larutan benedict dan formaldehid, kami lakukan pengamatan dan didapatlah bahwa warna larutannya biru pekat setelah dilakukan pemanasan dan didasar tabung terdapat endapan merah bata. Tabung reaksi yang kedua yaitu campuran benzaldehehid, setelah pemanasan terbentuk 3 lapisan dimana dibagian atas berwarna biru pekat, dibagian tengah berwarna bening, dan dibagian bawah berwarna biru biasa. Kemudian pada tabung reaksi yang ketiga campuran antara aseton dan larutan benedict, setelah dilakukan pemanasan warnanya menjadi biru pekat namun tidak terjadi apa-apa dan yang terakhir yaitu campuran antara larutan benedict dan sikloheksanon, setelah dipanaskan menjadi biru kehijauan.

8.3  Pengujian dengan Fenilhidrazin
Pada percobaan ini praktikan 5 ml fenilhidrazin ditambahkan dengan 10 ml benzildehida, ketika dicampurkan warna campurannya menjadi kuning, dimana warna fenilhidrazin adalah kuning seperti minyak bensin. Lalu didiamkan ketika didiamkan menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan atas berwarna kuning, lapisan tengah berwarna putih dan lapisan bawah terdapat endapan kuning. Setelah itu praktikan juga menambahkan 5 ml fenilhidrazin dengan menambahkan 10 ml sikloheksanon. Dimana warna fenilhidrazin awal adalah warna kuning yang seperti minyak bensin. Ketika larutan dicampurkan dan digoncangkan warnanya menjadi kuning pucat dan terbentuk dua lapisan, yaitu untuk lapisan diatas terdapat warna kuning pucat dan untuk lapisan bawah berwarna bening. Disini praktikan tidak mendapatkan kristalnya mungkin dikarenakan keterbatasan waktu praktiku sehingga praktikan tidak mendapatkan kristalnya.

8.4  Pembuatan Oksim
Pada percobaan ini praktikan melarutkan 1 gram hidroksilamin dalam 4 ml air, lalu ditambahkan dengan CuSO4.5H2O 1,5 gram. Hasilnya ialah warnanya menjadi warna hijau lalu dipanaskan sampai suhu 35˚C. Setelah itu ditambahkan dengan sikloheksanon dan ditutup. Kemudian dikocok 1-2 menit, dan hasil dari pengocokkan tersebut ternyata campurannya berubah menjadi warna hijau lumut tetapi larutan keruh. Yang menandakan adanya sikloheksanon oksim. Setelah itu didinginkan labu tersebut dan timbul endapan putih, setelah endapan didapatkan endapan disaring dengan kertas saring lalu dicuci dengan air es 2 ml, setelah dicuci barulah didapatkan endapan jernih atau bersih. Lalu hasil endapan bersih tersebut dikeringkan. Selanjutnya praktikan menentukan titik leleh sampel tersebut, dan pada saat penentuan titik leleh ternyata sampel tidak meleleh akan tetapi sampelnya semakin kering.

8.5 Reaksi Haloform
Pada percobaan ini kami memasukkan 5 tetes aseton dan ditambahkan 10 ml larutan iodium iodida kedalam Erlenmeyer dan kemudian kami menggoncangkan sampai warna larutanya tidak hilang, dan bau yang dihasilkan pada larutan yaitu berbau tengik, kemudian larutan ini kamu ujikan pada 3 zat yaitu isopropanol, keton dan tembakau. Pada percobaan yang pertama yaitu untuk uji 2 propanol, kami memasukkan 3 ml propanol ditambah 3 tetes iodide warna larutan yang dihasilkan yaitu kuning kecoklatan yang pekat, kemudian uji terhadap tembakau yang udah digerus sebanyak 0,5 gr ditambah aquades 10 ml dan 3 tetes iodide menghasilkan warna coklat dan kami uji dengan sikloheksanon, kami amati bahwa terbentuk 2 warna dimana warna ungu ada dibagian atas dan dibawah berwarna merah.

8.6 Konsensasi Aldol
Pada percobaan ini kami memasukkan 0,5 ml asetaldehid kedalam Erlenmeyer lalu ditambahkan 4 ml NaOH 1% warnanya menjadi bening dan terdapat bau balon setelah itu campuran didihkan selama 3 menit lalu kami mengamati bahwa warna yang dari bening tadi berubah menjadi kuning dan baunya juga menjadi tengik. Bau tengik tersebut berasal dari krotonaldehid.
  IX.            Kesimpulan
1.      Formaldehid dan aseton memiliki kelarutan yang baik dalam air
2.      Aldehid ( formaldehid )  teroksidasi dan pereaksi KmnO4 dalam bentuk endapan, pereaksi tollens dalam bentuk cermin perak
3.      Keton ( Aseton ) tidak teroksidasi dengan pereaksi tollens
  X.               Pertanyaan Pasca
1.      Apa hasil yang didapatkan pada saat formalin diujikan dengan uji tollens
2.      Apa yang dihasilkan pada saat formaldehid diujikan dengan pereaksi benedict
3.      Mengapa sikloheksanon dan aseton tidak membentuk cermin kaca.

XI.               Daftar Pustaka
Ø  Besari, Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas. Bandung : Armico.
Ø  Fessenden. 2013. Kimia Organik Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Ø  Joan. 2011. Pengenalan Dasar Kimia Organik dan Biokimia. Vol 3 No 1.
Ø  Shevla. 2011. Analisa Anorganik Kuantitatif Makro dan Semi makro. Jakarta : PT. Kaliman Media Pustaka.
Ø  Tim Kimia Organik. 2019. Penuntun Praktikum. Jambi: Universitas Jambi.
     http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
       
        Lampiran Gambar :
                                                                  Uji tollens menghasilkan cermin kaca


Pereaksi Benedict

Hasil uji fenilhidrazin

Hasil reaksi haloform



                                                                
                                               


Komentar

  1. Niken (033) saya akan menjawab nomor 2 yaitu Hasil yang didapatkan saat formaldehid direaksikan dengan pereaksi benedict yaitu warna nya menjadi biru pekat dan terbentuk endapan merah bata didasar tabung saat dimasukkan kedalam air mendidih selama 15 menit

    BalasHapus
  2. Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 3. Pada uji tollens sikloheksanon dan aseton tidak bereaksi dan membentuk cermin kaca dikarenakan ke dua zat tersebut tidak bereaksi dengan tollens

    BalasHapus
  3. Saya Friska Utami (A1C117021) akan menjawab pertanyaan no. 1. Hasil yang didapatkan pada saat uji formalin dengan perekasi tollens adalah pada saat formalin dinasukkan pada tabung reaksi berisi pereaksi tollens, maka langsung bereaksi dan membentuk cermin kaca berwarna perak

    BalasHapus
  4. Merit Casino - Xn 88
    Merit 샌즈카지노 Casino – Xn 88. In this episode, we will talk about 메리트카지노 the casino, the games, the bonuses, the mobile 바카라 app, and what it's like to play

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Organik I " Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom"

Jurnal Praktikum Kimia Organik I " Keisomeran Geometri"