Jurnal Percobaan " Reaksi- Reaksi Alkohol dan Fenol "
PERCOBAAN 5
I.
Judul
Praktikum : Reaksi- Reaksi Alkohol dan Fenol
II.
Hari
/ Tanggal Praktikum : Sabtu, 30 maret 2019
III.
Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dari percobaan ini yaitu:
a.
Dapat
mengetahui perbedaan sifat- sifat antara alkohol dan fenol
b.
Dapat
memahami jenis- jenis dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan anatara
senyawa-senyawa alkohol dan fenol
c.
Dapat
menjelaskan azaz- azaz dari reaksi tersebut pada b
IV.
Landasan
Teori
Ketika
atom terikat bersama dengan cara tertentu yang mengakibatkan berpengaruh pada
sifat kimia serta sifat fisika dari molekul tersebut yang secara keseluruhan
bisa disebut sebagai gugus fungsi. Sama halnya seperti alkohol dan fenol yang
memiliki gugus fungsi yang sama yaitu (OH) namun yang membedakan yaitu alkohol
gugus hikdroksil nya langsung terikat pada atom karbn tetrahedral sedangkan
fenol gugus fungsinya terikat langsung pada cincin aromatik ( Wahyuningrum,
2014 ).
Alkohol
dapat di artikan sebagai turunan dari hidroksil dari senyawa hidrokarbon yaitu
alkana yang memiliki struktur R-H atau bisa disebut juga sebagai turunan alkil
dari air atau H2O. Alkohol banyak ditemukan di alam terlebih alkohol
ditemukan dalam bentuk ester. Alkohol memiliki banyak kegunaan termasuk sebagai
pelarut senyawa organik. Jika ditinjau dari dari cara perubahannya beserta
reaksi- reaksi nya alkohol merupakan senyawa hidroksida turunan dari alkana (
Besari, 2008).
Disini
juga kita akan membahas pengertian dari fenol, fenol memiliki gugus yang serupa
dengan alkohol namun yang dilihat sebagai pembeda yaitu gugus fungsi fenol
melekat langsung pada senyawa aromatiknya. Fenol memiliki tatanama dengan
akhiran ( ol). Fenol memiliki sifat yang asam, mudah mengalami oksidasi atau
pelepasa elektron oleh oksige, jika direaksikan dengan FeCl3 akan
mengahasilkan perubaha warna dan yang terakhir yaitu mempunyai sifat antiseptik
dan beracun ( Riawan, 2007).
Alkohol
dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis alkohol, yaitu alkohol primer, sekunder
dan yang terakhir adalah alkohon tersir, pengelompokan ini didasarkan oleh
gugus alkohol yang mengikat 3 jenis atom C yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Yang pertama yaitu primer, dimana gugus OH berikatan dengan C primer, sekunder
diartikan sebagai gugus OH yang berikatan dengan atom C sekunder dan yang
terakhir yaitu gugus OH yang berikatan dengan atom C tersier. Alkohol yang
paling mudah dioksida adalah alkohol primer dan lakohol sekunder, sedangkan
alkohol tersier tidak mudah mengalami oksidasi. Alkohol jika direaksikan pada
reagen tertentu akan menghasilan kecepatan reaksi yang berbeda begitu juga
produk yang dihasilkan dari reaksi tersebut akan berbeda tergantug pada jenis
alkohol yang digunakan pada saat mereaksikan ( Tim Penuntun Dasar- Dasar Kimia
Analitik ).
Saat
ingin mempelajari alkohol dan fenol, hal pertama yang harus kita tahu yaitu
sifat kimia dan sifat fisika dari fenol itu sendiri, jika kita telah mengetahui
sifat fisika dan sifat kimia dari alkohol tersebut makan kita akan semakin
gampang mengidentifikasi suatu alkohol atau langkah yang harus kita tahu saat
kita ingin mereaksika alkohol tersebut, sifat kimia dan sifat fisika pada
alkohol yang harus kita tahu yaitu, titik didih, efek gaya vander waals, ikatan
hidrogen, kelarutan dalam air dan yang terakhir yaitu sifat ke asamannya (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
V.
Alat
dan Bahan
5.1
Bahan
·
Larutan FeCl3 10%
·
1-propanol
·
n-butil alkohol
·
etilen glikol
·
resorsinol
·
0-kresol
·
Larutan NaOH 10%
·
Reagent Lucas
·
Reagent Bordwell-Willman
·
Larutan Brom dalam air
·
Trifenil karbonil
·
Etanol
·
2-propanol
·
Sek-butil alkohol
·
Sikloheksanol
·
Fenol
·
Kolesterol
·
2-naftol
·
Indikator pp
·
Aseton
·
Asam sulfat pekat
·
Asam asetat glasial
5.2
Alat
·
Tabung
reaksi
·
Pengaduk
·
Pipet
tetes
VI.
Prosedur
kerja
6.1
Kelarutan
Ke dalam enam tabung reaksi masukkan ½ mL
atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut: etanol, n-butil, alkohol,
ter-butil alkohol, sokloheksol, etil glikol dan fenol (hati-hati) : fenol jangan
mengenai kulit. Bila mengenai kulit akan terbakar oleh fenol, bila terjadi cuci
segera dengan air. Tambahkan 2 mL ke dalam tiap tabung, aduk dan amati
kemudian catat hasil pengamtan.
6.2
Reaksi dengan Alkali
Ke dalam empat tabung reaksi yang berlainan
masukkan ½ mL atau 0,2-0,5 gr dari masing-masing senyawa berikut: n-butil
alkohol, sikloheksanol, fenol, dan 2-naftol. Tambahkan 5 mL larutan NaOH 10% ke
dalam tiap tabung, dikocok dan amati serta catat hasilnya.
6.3
Reaksi dengan Natrium
Tempatkan 2 mL dari masing-masing senyawa berikut:
dalma tabung reaksi kering berlainan 1-propanol, 2-propanol dan 0-kresnol (bila
o-kresnol terbentuk Kristal, panaskan sedikit agar melebur). Tambahkan sepotong
kecil logam natrium ke dalam larutan yang ada dalam tabung reaksi, catat
hasilnya. Tambahkan ke dalam larutan yang diproleh beberapa tetes indicator
phenolftalein dan catat hasilnya. Hati-hati
: jangan buang isi tabung-tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi ke
dalam bak air, natrium bereaksi eksplosif dengan air. Tambahkan etanol
secukupnya untuk menghilangkan semua natrium yang belum berekasi, kemudia
buanglah.
6.4 Pengujian Lucas
Masukkan
2 mL reagent*) Lucas
ke dalam empat tabung reaksi. Tambahkan kira-kira 5 tetes alkohol yang akan
diuji, kocok dan catatlah waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh
atau memisah menjadi dua lapisan. Ujilah : 1-butanol, 2-butanol, sikloheksanol,
ter-butil alkohol dan catat hasilnya.
Reagent Lucas :
Larutan 340 gr ZnCl3 kering dalam 230 mL HCl pekat yang dingin,
sambil didinginkan. Campuran ini menghasilkan 350 mL reagent
6.5
Oksidasi dengan Asam kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
Masukkan 1 mL aseton ke dalam
lima tabung reaksi yang berada. Tiap-tiap tabung tambahkan satu tetes cairan
alkohol atau 10 mg Kristal alkohol yang hendak diuji dan goncanganlah hingga larutan
menjadi jernih. Lalu tambahkan satu tetes reagent Bordwell-Wellman* sambil digoncang. Ujilah alkohol
berikut : 2-butanol, ter-butil alkohol, kolestrol dana trifenil karbonil.
6.6
Reaksi Fenol dengan Brom
Ke dalam larutan 0,1 gr fenol di
dalam 3 mL air tambhakna air brom sambil digoncang sampai warna kuning tidak
berubah lagi, amatilah.
6.7
Reaksi Fenol dengan besi III klorida
Tiga buah tabung reaksi yang
berbeda dilarutkan satu atau dua Kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan diuji
dalam 5 mL air. Kedalam tiap tabung.
Lampiran Video : https://www.youtube.com/watch?v=HSGlfbV7W84
Setelah menyimak video diatas jawblah pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa lakmus biru berubah menjadi merah pada percobaan litmus test
2. Apa yang menyebabkan larutan menjadi warna ungu pada percobaan ferric chloride test
3. Apa fungsi pemanasan langsung diatas bunsen pembakar pada percobaa liebermann's test
Lampiran Video : https://www.youtube.com/watch?v=HSGlfbV7W84
Setelah menyimak video diatas jawblah pertanyaan di bawah ini
1. Mengapa lakmus biru berubah menjadi merah pada percobaan litmus test
2. Apa yang menyebabkan larutan menjadi warna ungu pada percobaan ferric chloride test
3. Apa fungsi pemanasan langsung diatas bunsen pembakar pada percobaa liebermann's test
Saya vira anggita (069)
BalasHapusMencoba menjawab pertanyaan no 2.
Yang menyebabkan larutan menjadi berwarna ungu pada percobaan ferric chloride test yaitu ketila fenol tepat bereaksi dengan besi klorida netral maka besi klorida tersebut menghasilkan larutan berwarna ungu.
Saya Yuli Asriani (039). Saya mencoba menjawab pertanyaan nor 3.
BalasHapusMenurut saya Fungsi pemanasan langsung pada campuran senyawa organik yaitu fenol dengan natrium nitrit yaitu supaya keduanya sama sama larut dan tidak ada zat yang tidak larut didalamnya sebelum akhirnya didinginkan. Terimakasih
Saya ika ermayanti nim 31 akan menjawab nomor 1. Yang menyebabkan lakmus berubah menjadi merah yaitu pada saat di tetesi dengan senyawa organik, senyawa organik yang digunakan yaitu fenol yang bersifat asam yang memerahkan lakmus biru
BalasHapus