Jurnal Praktikum Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom


PERCOBAAN 8

        I.            Judul    : Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom
     II.            Hari, tanggal    : Sabtu, 13 April 2019
   III.            Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
§  Mengetahui teknik- teknik dasar kromatografi lapis tipis dan kolom
§  Dapat membuat pelat kromatografi lapis tipis dan kolom kromatografi
§  Dapat memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan kromatogrfai lapis tipis dan memurnikannya dengan kolom
§  Dapat memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara kromatografi kolom.
  IV.            Landasan Teori
Kromatografi dapat diartikan sebagai suatu teknik penyebaran yang pada dasarnya dapat dapat dibedakan berdasarkan kemampuan penyebaran suatu zat antara dua fase yang dapat dibagikan menjadi dua yaitu fase gerak dan kemudian fase diam. Prinsip yang mendasari kromatografi adalah bahwa senyawa yang berbeda mempunyai koefisien distribusi atau penyebaran yang berbeda pula terhadap fase diam atau fase gerak tersebut. Ketika senyawa berinteraksi lambat dengan fase diam maka fase bergeraknya akan lebih lama tinggal dan akan bergerak cepat dalam kromtografi, begitu juga sebaliknya ketika fase diamnya berinteraksi cepat atau kuat maka fase brgeraknya akan beregrak lebih cepat yang berbeda dalam sistem kromatografi sehingga dihasilkan pemisahan yang sempurna ( Tim Penuntun Kimia Organik, 2019).
Dalam kromatografi ada yang disebut dengan eluen, disini yang dimaksud dengan eluen adalah pelarut yang membawa kompoen- komponen sampel yang di fase diam, eluen ini juga disebut denga fase bergerak pada saat kita melakukan kromatografi yang di sesuaikan dengan teknik pemisahannya.Eluen ini adalah salah satu yang sangat meiliki tugas penting dalam kromatografi. Pemisahan juga ditentukan oleh jalur eluen dan jalur umpan yang akan di kromatografi. Misalnya kita lihat contoh seperti pada pemisahan komponen gula yang dilakukan dengan cara kromatogafi. Evalusi yang dilakukan terhadap pemisahan sukrosa dilakukan pengamatan melalui parameter kadar sukrosa dan gulanya ( Kurniawan,2004).
Saat kita ingin melakukan kromatografi, kita juga harus memnentukan teknik kromatografi apa yang akan kita gunakan untuk mengidentifikasi bahan yang akan kita uji, misalnya adalah teknik pemisahan dengan cara kromatografi lapis tipis. Pada lromatografi lapis tipis ini fase geraknya adalah silika gel, sedangkan pda fase diamnya digunakan n-heksan, kloroform, etil asetat dan n-butanol. Sebelum kita menggunakan kromatografi yang akan kita gunakan sebaiknya bejana kromatografinya kita jenuhkan terlebih dahulu dengan fase geraknya. Kemudian, n-heksan dilarutkan dengan pelarutnya yang kemudian akan di totolkan pada alat kromatografi lapis tipisnya. Ketika fase gerakny telah mencapai batas kemudian plat TLC nya diangkat dan dikeringkan di udara terbuka atau diluar ruangan. Kemudian diamati noda yang tampak ( Asih, 2009).
Menurut Syamsurizal, bahwa kromatografi adalah suatu teknik pemisahan suatu zat yang terdiri dari komponen- komponen yang nantinya akan di pisahkan secara terpisah untuk setiap unsur, sehingga semuanya bisa di analisis secara menyeluruh. kromatografi juga dapat dibagi menjadi beberapa bagian. termasuk kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom. (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/?s=kromatografi)

     V.            Alat dan Bahan
5.1 Alat
§  Oven pengering
§  Pelat
§  Pipa selotip
§  Gelas piala
§  Batang pengaduk
§  Oven
§  Cawan petri
§  Kertas saring
§  Pipa kapiler
§  Seperangkat alat kromatografi lapis tipis
§  Seperangkat alat kromatografi kolom
§  Dryer

5.2 Bahan
§  Aquades
§  Metanol
§  Silika gel
§  Asam asetat
§  Eter
§  Benzen
§  Tablet mengandung kafein
§  Etrak obat
§  Kristal iod
§  Ektrak daun bayam
§   
  VI.            Prosedur Kerja
A. Kromatografi lapis tipis
- Siapkan Plat TLC
- Dibuat larutan pengembang dalam gelas piala 1L  dengan komposisi Etanol : Metanol : Kloroform     : Etil- Asetat : n-heksan : Aseton ( 40 : 68 : 108 : 115 : 140 : 152 ) ml
- Dibuat 10 larutan sampel daari 10 ekstrak tanaman dengan 5 ml metanol
- Masing- masing diambil larutan sampel yang sudah di ekstrak dibubuhkan ( ditotolkan ) diatas pelat TLC dengan jarak kira-kira 1cm dari tepi pelat kaca.
-Keringkan noda sampel dan standard dengan dryer (ditiup)
- Masukkan pelat ke dalam bejana pengembang
- Biarkan proses ini berlangsung sampai garis dmencapai 1 cm dari tepi atas pelat
- Angkat pelat dari bejana, lihat noda dengan lampu UV atau dibuat larutan dengann serium sulfat
- Hitung dan bandingkan semua Rf yang diperoleh.


B. Kromatografi Kolom
- Siapkan 10 ekstrak daun
- Siapkan kolom kromatografi
- Sumbat bagian bawah kolom dengan glass wool
- Dimasukkan silika gel kedalam larutan pengembang yang telah dibuat di awal
- Larutan tersebur kemudian dimasukkan kedalam kromatografi kolom
- Dimasukkan sampel yang akan di kromatografi
- Pelarut harus terus- menerus diteteskan kedalam kolom
- Tetesan yang keluar dari kolom ditampung dengan beberapa tabung reaksi bersih dan dipisahkan berdasarkan warnanya.

Pertanyaan :
1. Mengapa pada percobaan tersebut digunakan tissue
2. Apa fungsi titik merah yang ditandai dalam percobaan tersebut
3. Apa fungsi garis pinggir yang dibuat di bawah tissue





Komentar

  1. Saya Ditya Fajar Nursahfitri (A1C117061) menjawab nomer 1, Dalam percobaan tersebut digunakan tissue karena tissue termasuk kertas yang memiliki daya serap yang baik jika dimasukkan kedalam cairan misalnya adalah air, jadi pada saat dilakukan percobaan kromatografi, tissue tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang cukup unutk eluen naik keatas pada saat dilakukannya kromatografi

    BalasHapus
  2. Saya vira anggita (069) akan menjawab pertanyaan no 2.
    Fungsi dari titik merah dalam percobaan tersebut adalah, jika dalam kromatografi maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai bahan yang akan diujikan, sehingga diberikan titik merah sebagai penanda zat yang akan di ujikan

    BalasHapus
  3. nama saya ika ermayanti nim 031 saya akan menjawab nomor 3 dimana Fungsi garis dalam percobaan tersebut adalah sebai titik acuan saat tissue tersebut akan dimasukkan kedalam pelarutnya yang digunakan disini adalah air, dengan adanya garis tersebut maka kita sudah tau titik awal ketika pelarut tersebut akan naik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Organik I " Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom"

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 " Reaksi- reaksi Aldehid dan Keton"

Jurnal Praktikum Kimia Organik I " Keisomeran Geometri"